- Adakah hubungan konsumsi ultra process food dengan penyakit autoimun?
10 hari yang lalu (7/9/2024), saya mendapat pertanyaan dari ibu Hanny di komen website.
“Dokter…apakah ada hubungan antara konsumsi ultra process food (UPF) dengan kejadian autoimun? Terimakasih.”
Pertanyaan ini lama belum saya jawab, karena masih mencari literatur dan penelitian terkait. Artikel ini akan membahas mengenai penyakit autoimun dan hubungannya dengan konsumsi UPF.
Apakah Penyakit Autoimun Itu?
Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel dan jaringan sehat tubuh sendiri.
Sistem kekebalan tubuh seharusnya melindungi tubuh dari patogen seperti virus dan bakteri. Namun, dalam penyakit autoimun, sistem kekebalan tidak membedakan antara sel tubuh yang sehat dan yang tidak. Sehingga menyebabkan peradangan dan kerusakan pada organ atau jaringan tertentu.
Contoh Penyakit Autoimun
Beberapa contoh penyakit autoimun termasuk:
- Rheumatoid arthritis: Menyerang sendi, menyebabkan peradangan dan kerusakan.
- Lupus eritematosus sistemik (SLE): Memengaruhi berbagai organ seperti kulit, sendi, ginjal, dan jantung.
- Multiple sclerosis (MS): Menyerang saraf di sistem saraf pusat, menyebabkan masalah dengan koordinasi dan fungsi motorik.
- Diabetes tipe 1: Menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas.
- Penyakit tiroid autoimun: Seperti penyakit Graves dan tiroiditis Hashimoto, yang mempengaruhi fungsi kelenjar tiroid.
Gajala Penyakit Autoimun
Gejala penyakit autoimun bervariasi tergantung pada organ yang terkena dan bisa meliputi kelelahan, nyeri sendi, ruam kulit, dan gangguan fungsi organ.
Diagnosis biasanya memerlukan kombinasi penilaian klinis, tes laboratorium, dan kadang-kadang tes pencitraan misalnya Rontgen, dan lain-lain.
Penanganan penyakit autoimun biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan untuk mengontrol peradangan dan menekan aktivitas sistem kekebalan tubuh, serta strategi untuk mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Ultra Process Food
Ultra Process Food (UPF)adalah produk yang sering mengandung bahan tambahan, pengawet, dan bahan sintetis yang mungkin tidak terdapat dalam makanan utuh atau minim olahan.
Konsumsi makanan ultra-proses (UPF) telah menjadi topik perhatian dalam penelitian kesehatan, dan ada beberapa studi yang mengeksplorasi hubungan antara konsumsi UPF dan kondisi autoimun.
Hubungan antara Konsumsi Ultra Process Food dan Penyakit Autoimun
- Peradangan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi UPF dapat meningkatkan tingkat peradangan dalam tubuh. Makanan ini sering mengandung lemak trans, gula tambahan, dan garam yang berlebihan, yang dapat memicu peradangan kronis. Peradangan yang berkepanjangan dapat memicu atau memperburuk penyakit autoimun.
- Mikrobiota Usus: UPF dapat memengaruhi mikrobiota usus, yang berperan penting dalam kesehatan imun. Diet yang tinggi UPF dapat mengubah komposisi mikrobiota usus, yang mungkin berdampak pada sistem kekebalan tubuh dan potensi risiko penyakit autoimun.
- Kandungan Gizi yang Tidak Seimbang: Makanan ultra-proses sering kali kurang mengandung nutrisi penting dan lebih banyak mengandung kalori kosong. Defisiensi nutrisi seperti vitamin D, omega-3, dan antioksidan bisa berkontribusi pada disfungsi kekebalan dan risiko penyakit autoimun.
- Bahan Kimia dan Pengawet: Beberapa bahan kimia yang digunakan dalam UPF, seperti pewarna, perasa, dan pengawet, mungkin memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh.
Meski bukti masih terbatas, ada kekhawatiran bahwa bahan kimia ini dapat mempengaruhi perkembangan atau perburukan kondisi autoimun.
Kesimpulan
Meskipun ada indikasi bahwa konsumsi UPF dapat berdampak pada risiko penyakit autoimun, masih diperlukan banyak penelitian untuk mengkonfirmasi hubungan UPF dan penyakit autoimun.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan pengaruh UPF terhadap timbulnya penyakit autoimun dan sejauh mana pengaruhnya.
Untuk kesehatan optimal, banyak ahli menyarankan konsumsi diet seimbang yang didasarkan pada makanan utuh dan minim proses.
2 Responses