Ringkasan Buku Revolusi Glukosa oleh Jessie Inchauspe.
Buku-Buku Kesehatan yang Menarik
Teman-teman mungkin bertanya buku apa saja yang saya baca untuk menulis website ini. Ada banyak buku yang menjadi sumber rujukan saya. Diantaranya adalah seri buku-buku dokter Oz, beliau membahas fisiologi yang rumit dengan bahasa yang sangat mudah. Kemudian, buku tentang obat-obatan yang ditulis Suzy Cohen, dan buku tentang makanan oleh Michael Pollan. Saya juga suka buku-buku Hiromi Shinya dan Kazuo Murakami tentang DNA.
Untuk buku-buku dari penulis Indonesia yang membahas kesehatan saya suka buku dr. Nyoman Kertia, SpPD-KR tentang asam urat dan dr. Fauzi Yahya, SpJP (K). Selain itu tentunya buku-buku fisiologi kedokteran dan konsensus-konsensus terbaru, misalnya konsensus diabetes melitus yang diterbitkan oleh Perkeni.
Buku ini adalah salah satu buku favorit saya dalam membahas glukosa, apa yang terjadi saat di dalam tubuh kita mengalami lonjakan glukosa, dan bagaimana cara menghindari dampak negatifnya. Kalau kamu atau ibu, bapak, kakak, adik, saudara atau temanmu menderita diabetes, coba sarankan untuk membaca buku ini.
Siapa Penulis Buku Revolusi Glukosa?
Penulis buku Revolusi Glukosa adalah Jessie Inchauspe. Inchauspe merupakan seorang ahli biologi dan pendiri Glucose Goddess. Dalam bukunya ini, dia menjelaskan apa itu glukosa, bagaimana gula dan karbohidrat membuat kadar gula darah naik dengan cepat, lalu turun juga dengan cepat. Fluktuasi glukosa adalah naik dan turunnya kadar gula darah dengan cepat.
Buku ini menawarkan wawasan berbasis ilmiah untuk membantu pembaca memahami fluktuasi glukosa dan akibatnya terhadap kesehatan tubuh kita. Selain itu juga memberikan cara-cara dan strategi praktis untuk mengelola fluktuasi glukosa dalam tubuh.
Dalam buku “Revolusi Glukosa,” Jessie Inchauspe mengeksplorasi hubungan antara glukosa dan kesehatan kita, serta bagaimana pengelolaan kadar glukosa dapat meningkatkan kualitas hidup.
Konsep Dasar Glukosa
Inchauspe memulai dengan menjelaskan apa itu glukosa dan mengapa penting. Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh dan otak kita. Saat kita makan gula atau karbohidrat, kadar gula darah akan naik, tetapi akan cepat turun.
Fluktuasi kadar glukosa yang drastis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelelahan, perubahan suasana hati, dan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan obesitas.
Efek Fluktuasi Glukosa
Buku ini menjelaskan bagaimana konsumsi makanan tertentu dapat menyebabkan lonjakan kadar glukosa yang cepat, diikuti oleh penurunan yang tajam.
Proses ini dapat memicu rasa lapar yang berlebihan, membuat kita cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan, dan pada akhirnya dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik. Inchauspe menjelaskan bahwa memahami pola ini adalah langkah pertama untuk mengambil kendali atas kesehatan kita.
Strategi untuk Mengelola Kadar Glukosa
Inchauspe membagikan sejumlah strategi yang mudah diterapkan untuk mengelola kadar glukosa. Beberapa di antaranya meliputi:
1. Urutan Makanan: Mengonsumsi sayuran atau serat terlebih dahulu, baru protein, terakhir karbohidrat. Konsumsi serat sebelum makanan tinggi karbohidrat dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa.
2. Pentingnya Memilih Menu Sarapan: Apa yang kita makan setelah bangun tidur sangat penting. Jadi pastikan sarapan kita mengandung protein. Jangan memilih sarapan yang manis-manis seperti sereal. Pilihlah menu sarapan yang gurih.
3. Tambahkan Lemak: Kebanyakan orang mengira lemak itu selalu buruk, padahal tidak demikian. Lemak dicerna lebih lama dari karbohidrat, sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama. Goreng telur orak-arik dengan mentega atau minyak zaitun, makan alpukat atau kacang mete sebelum makan gula atau karbihidrat.
4. Menghindari Gula Tambahan: Kamu suka makan kue? Minum boba? Teh manis? Soda? Segala macam es, es campur, es dawet, bahkan es buah? Jangan ya Dek, ya! Karena semua makanan dan minuman itu tinggi gula. Sehingga bisa membuat kadar gula darah kamu naik turun dengan cepat seperti rooler coaster. Mengurangi konsumsi gula tambahan sangat penting untuk menjaga kestabilan kadar glukosa.
5. Makanan Utuh: Memilih makanan utuh dan alami dibandingkan makanan olahan yang sering mengandung gula dan karbohidrat sederhana. Baca juga: Makanan Olahan Tidak Baik, Karena…
6. Aktivitas Fisik: Berolahraga secara teratur dapat membantu mengatur kadar glukosa dalam darah. Inchauspe menyarankan untuk berjalan kaki selama 10 sampai 20 menit dalam 1 jam setelah makan gula atau karbohidrat.
7. Tidur yang Cukup: Kualitas tidur yang baik juga berperan dalam mengatur hormon yang mempengaruhi kadar glukosa.
Dampak Psikologis Fluktuasi Glukosa
Inchauspe juga menyoroti dampak psikologis dari fluktuasi glukosa. Ketika kadar glukosa turun, kita cenderung merasa lelah, cemas, atau bahkan depresi. Dengan mengelola kadar glukosa, kita tidak hanya mendukung kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental kita.
Penelitian dan Data
Buku ini dilengkapi dengan data dan penelitian yang mendukung klaim Inchauspe. Ia mengutip berbagai studi yang menunjukkan hubungan antara kadar glukosa, kesehatan mental, dan risiko penyakit.
Ini memberikan pembaca pemahaman yang lebih dalam tentang mengapa perubahan kecil dalam pola makan dapat memiliki dampak besar.
Kesimpulan
“Revolusi Glukosa” menawarkan panduan praktis untuk memahami dan mengelola kadar glukosa dalam tubuh. Dengan pendekatan yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan pengalaman pribadi, Inchauspe memberikan alat yang dapat membantu pembaca membuat pilihan yang lebih baik untuk kesehatan mereka.
Buku ini mengajak kita untuk berfokus pada makanan yang kita konsumsi dan dampaknya terhadap tubuh kita, serta pentingnya pendekatan holistik untuk kesehatan secara keseluruhan.
Dengan mengadopsi prinsip-prinsip yang diajukan dalam buku ini, pembaca dapat merasakan peningkatan energi, suasana hati yang lebih stabil, dan kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.
Inchauspe menginspirasi kita untuk tidak hanya melihat makanan sebagai sumber energi, tetapi juga sebagai alat untuk mencapai kesehatan yang optimal.