Kita semua akan tua. Fisiologis orang tua akan berubah seiring dengan usia. Bagaimana perubahan fisiologis pada lansia? Adakah ilmu pengetahuan yang secara khusus mempelajari tentang kesehatan pada orang tua?

Apakah Ilmu Geriatri Itu? Mengapa Penting?

Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan pada lansia adalah ilmu geriatri.

Kenapa kalau sudah lansia banyak terkena penyakit ya? Terus kenapa kalau lansia sakit, kadang sembuhnya lama? Nah, itu karena memang terjadi perubahan biologis seiring bertambahnya usia, termasuk perubahan sistem organ, fungsi imun, dan proses penuaan.

Lansia sering kali mengalami multimorbiditas, yaitu beberapa kondisi medis sekaligus, yang mempengaruhi pendekatan diagnosis dan perawatan. Obat-obatan yang digunakan oleh lansia seringkali bermacam-macam, sehingga bisa terjadi polifarmasi. Selain itu, kesehatan mental lansia, termasuk depresi dan demensia, juga menjadi fokus penting dalam perawatan geriatri.

Perawatan lansia membutuhkan sinergi antara dokter, perawat, apoteker, dan juga keluarga. Oleh sebab itu, kolaborasi dan peran tim kesehatan sangatlah penting. Keterlibatan berbagai profesional kesehatan dalam merawat pasien lansia adalah kunci untuk mencapai hasil yang optimal pada pengobatan lansia.

Ilmu geriatri menekankan pentingnya pendekatan holistik. Apa maksudnya? Jadi, perawatan geriatri harus mempertimbangkan aspek fisik, mental, sosial, dan lingkungan pasien.

Geriatri adalah disiplin ilmu medis yang berfokus pada kesehatan dan perawatan pasien lansia. Ilmu geriatri penting dipelajari, karena menjadi dasar untuk memahami tantangan dan strategi dalam perawatan pasien usia lanjut (lansia).

Perubahan Fisiologis pada Lansia

Pada lansia terjadi perubahan fisik dan fisiologis. Berikut adalah ringkasan mengenai perubahan fisiologis yang terjadi pada lansia, termasuk perubahan sistem organ, fungsi imun, dan proses penuaan, berdasarkan prinsip-prinsip yang ada dalam “Principles of Geriatric Medicine and Gerontology”.

Perubahan Fisiologis Sistem Organ pada Lansia

1. Kardiovaskular: Penurunan elastisitas pembuluh darah, penurunan output jantung, dan peningkatan tekanan darah sistolik. Hal ini berkontribusi pada risiko hipertensi dan penyakit jantung.
2. Pernapasan: Penurunan kapasitas paru, elastisitas jaringan paru, dan fungsi ventilasi, yang dapat mengurangi kemampuan berolahraga.
3. Gastrointestinal: Perubahan motilitas usus dan penurunan sekresi enzim pencernaan dapat menyebabkan masalah seperti konstipasi dan malabsorpsi.
4. Sistem Endokrin: Penurunan respons terhadap hormon, seperti insulin, yang berkontribusi pada diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik.
5. Sistem Muskuloskeletal: Penurunan massa otot (sarkopenia) dan kepadatan tulang, meningkatkan risiko jatuh dan fraktur.

Perubahan Fungsi Imun

Sistem imun mengalami penurunan fungsi, yang dikenal sebagai imunosenescence. Ini mengakibatkan:

1. Respons yang lebih lambat terhadap infeksi.
2. Meningkatnya risiko infeksi dan penyakit autoimun.
3. Perubahan dalam produksi antibodi dan sel T, membuat lansia lebih rentan terhadap penyakit.

Proses Fisiologis Penuaan

Proses penuaan dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Ini mencakup:

1. Akumulasi kerusakan seluler akibat stres oksidatif dan peradangan kronis.
2. Perubahan pada tingkat hormon, seperti penurunan estrogen dan testosteron, yang mempengaruhi berbagai fungsi tubuh.
3. Berkurangnya kemampuan regeneratif dan reparatif, yang mengakibatkan pemulihan yang lebih lambat dari cedera atau penyakit.

Kesimpulan

Geriatri adalah cabang kedokteran yang mempelajari masalah kesehatan yang khusus dihadapi oleh individu berusia lanjut.

Perubahan fisiologis yang terjadi pada lansia sangat kompleks dan mempengaruhi banyak aspek kesehatan. Memahami perubahan ini penting dalam merancang strategi perawatan yang efektif dan mendukung kualitas hidup pasien lansia.

Sumber:

1. Buku “Principles of Geriatric Medicine and Gerontology” – J. H. Brocklehurst.
2. Buku “Staying Young” – Mehmet C. Oz, Michael F. Roizen.