Kortisol adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal, yang terletak di atas ginjal. Kortisol dikenal sebagai “hormon stres.”
“Dok izin bertanya, hormon yg berpengaruh sama peningkatan retensi garam dalam tubuh itu kortisol apa adrenalin?” Tanya mas Rizal, rekan perawat yang bekerja di poli.
“Kortisol,” jawab saya.
“Kortisol membantu mengatur keseimbangan natrium dan air dalam tubuh dengan meningkatkan reabsorpsi natrium di ginjal.”
“Adrenalin fokusnya ke respons “fight or flight”, tidak secara langsung mempengaruhi retensi garam,” lanjut saya lagi.
Diskusi berlanjut, “Jadi misalkan kadar kortisol dalam darah normal atau turun TD pasien juga turun ya dok?”
“Iya, jika kadar kortisol dalam darah normal atau turun, tekanan darah pasien bisa turun.”
“Kortisol berperan dalam retensi natrium dan air, penurunan kortisol dapat mengakibatkan penurunan volume darah, akhirnya menurunkan tekanan darah juga,” lanjut saya.
Wah, ajaib sekali ya kortisol ini. Jadi penasaran, hormon apa sih ini? Apa saja yang bisa dipengaruhi kortisol?
Apa Itu Kortisol?
Kortisol adalah salah satu hormon steroid yang diproduksi dalam respons terhadap stres. Ketika Anda mengalami situasi yang menegangkan, otak mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenal untuk memproduksi kortisol.
Hormon ini membantu tubuh merespons dengan cara yang meningkatkan energi dan fokus. Dalam situasi darurat, kortisol mempersiapkan tubuh untuk “melawan atau lari,” dengan meningkatkan kadar gula darah, mempercepat metabolisme, dan meningkatkan kinerja otak.
Ia memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk regulasi metabolisme, respon imun, dan pengelolaan stres. Meskipun kortisol penting untuk kesehatan, kadar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Fungsi Hormon Kortisol
1. Regulasi Metabolisme: Kortisol membantu mengatur cara tubuh menggunakan karbohidrat, lemak, dan protein. Ini penting untuk memastikan Anda memiliki cukup energi, terutama dalam situasi stres.
2. Respons Imun: Hormon ini berfungsi untuk mengendalikan respons imun tubuh. Meskipun kortisol dapat menekan peradangan, kadar yang tinggi dalam jangka panjang bisa melemahkan sistem imun.
3. Pengaturan Tekanan Darah: Kortisol berperan dalam menjaga tekanan darah yang stabil, membantu tubuh beradaptasi dengan stres.
4. Mengatur Mood: Kadar kortisol yang seimbang dapat membantu menjaga suasana hati. Namun, kadar yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi.
Penyebab Kadar Hormon Kortisol Tinggi
Kadar kortisol yang tinggi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
Stres Berkepanjangan: Stres yang berlangsung lama, baik dari pekerjaan, hubungan, atau masalah kesehatan, dapat meningkatkan produksi kortisol.
Kondisi Medis: Penyakit seperti sindrom Cushing, di mana kelenjar adrenal memproduksi kortisol berlebihan, juga dapat menyebabkan kadar kortisol yang tinggi.
Gaya Hidup: Kebiasaan buruk seperti kurang tidur, diet yang tidak seimbang, dan kurang olahraga dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kortisol.
Dampak Kadar Hormon Kortisol Tinggi
Kadar kortisol yang tinggi dalam jangka panjang dapat memiliki efek negatif pada kesehatan, termasuk:
Peningkatan Berat Badan: Kortisol dapat meningkatkan nafsu makan dan memicu penumpukan lemak, terutama di area perut.
Masalah Tidur: Tingginya kadar kortisol sering kali menyebabkan kesulitan tidur dan kualitas tidur yang buruk.
Kesehatan Mental: Stres berkepanjangan dan kadar kortisol yang tinggi dapat berkontribusi pada depresi, kecemasan, dan gangguan mood lainnya.
Cara Mengelola Kadar Kortisol
Untuk menjaga kadar kortisol tetap seimbang, Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut:
1. Kelola Stres: Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres. Baca juga manfaat yoga di sini.
2. Olahraga Secara Teratur: Aktivitas fisik dapat membantu menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan suasana hati.
3. Tidur yang Cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup untuk membantu tubuh memulihkan diri.
4. Diet Seimbang: Konsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Stres & Hormon Kortisol
“Iya dok… bener bangett… Dan rata-rata kortisol ini kan naik akibat respon stres yg dialami pasien ya dok? Jadi misalkan pasien stay slow… relax dan santai tekanan darah bisa turun ya dok?” Tanya Mas Rizal lagi.
“Iya, betul. Ketika seseorang tidak mengalami stres, kadar kortisol cenderung lebih rendah,” jawab saya.
“Dalam kondisi santai dan tenang, tekanan darah juga bisa turun karena efek relaksasi pada sistem kardiovaskular dan penurunan aktivitas hormon stres.”
“Wkwk…😂 iya dok perlu banget dishare ini,” seru Mas Rizal.
“Sepertinya masyarakat sekarang banyak yang mengidap stres kronis. Jadi tekanan darahnya banyak yang naik 😂” katanya lagi.
Saya pun ikut tertawa.
Kadang sebagai dokter kita hanya memperhatikan aspek medis dari pasien, tanpa menggali lebih dalam aspek psikologisnya.
Memahami peran dan dampak kortisol dalam tubuh dapat membantu kita mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat, kita dapat membantu menjaga kadar kortisol tetap dalam batas normal dan meningkatkan kualitas hidup pasien, dan tentunya kualitas hidup kita sendiri.
8 Responses
Pantesan ya Dok…. Saat suasana happy meski tdk minum obat tensi bisa turun sendiri,
Ijin bertanya dokter , bila tensi sdh turun bagi penderita HT kronis bolehkah obat dihentikan.
Iya betul Bu, hehehe… Happy gula darah sama tensi turun sendiri, imun tubuh juga kuat 😁
Kereeen…kupas tuntas fungsi hormon yg mrmpengaruhi kualitas kesehatan😊😍
Alhamdulillah, hehehe… Dapat ide dari Mas Rizal poli bedah