Hormon dapat mempengaruhi mood atau suasana hati. Perubahan suasana hati atau mood adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Terkadang, perasaan senang, cemas, atau sedih datang tanpa sebab yang jelas.
Hal ini bisa disebabkan oleh faktor eksternal seperti situasi kehidupan, tetapi hormon dalam tubuh juga memainkan peran penting dalam mengatur mood.
Hormon-hormon ini bekerja sebagai pembawa pesan kimiawi dalam tubuh dan mempengaruhi berbagai aspek fisik dan mental, termasuk suasana hati, energi, dan motivasi.
Mari kita lihat beberapa hormon yang memiliki dampak signifikan terhadap mood:
1. Hormon Serotonin
Serotonin sering disebut sebagai “hormon kebahagiaan” karena perannya yang penting dalam mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan. Tingkat serotonin yang seimbang membantu kita merasa tenang dan stabil secara emosional. Kekurangan serotonin sering dikaitkan dengan kondisi seperti depresi dan kecemasan. Oleh karena itu, banyak obat antidepresan bekerja dengan cara meningkatkan kadar serotonin di otak.
Selain itu, serotonin juga berperan dalam mengatur siklus tidur-bangun, sehingga rendahnya kadar hormon ini dapat menyebabkan insomnia, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi mood secara negatif.
Makanan yang kaya akan triptofan, seperti pisang, kacang-kacangan, dan ikan berlemak, dapat membantu meningkatkan kadar serotonin.
2. Hormon Dopamin
Dopamin adalah hormon dan neurotransmiter yang bertanggung jawab atas perasaan senang dan motivasi. Hormon ini memberikan sensasi penghargaan setelah melakukan sesuatu yang menyenangkan, seperti makan atau berolahraga.
Dopamin berperan dalam sistem penghargaan otak, yang membuat kita merasa baik ketika mencapai tujuan atau mendapatkan pengalaman menyenangkan.
Ketidakseimbangan dopamin bisa menyebabkan berbagai gangguan suasana hati. Kekurangan dopamin sering dikaitkan dengan depresi, ketidakmampuan merasakan kesenangan (anhedonia), dan kondisi seperti penyakit Parkinson.
Sebaliknya, terlalu banyak dopamin dapat menyebabkan gejala mania, seperti yang terlihat pada gangguan bipolar.
Aktivitas fisik, pencapaian tujuan kecil, dan konsumsi makanan tinggi protein dapat merangsang pelepasan dopamin.
3. Hormon Endorfin
Endorfin dikenal sebagai “hormon pereda nyeri alami” tubuh. Hormon ini dilepaskan sebagai respons terhadap stres atau ketegangan, serta aktivitas fisik seperti olahraga. Endorfin tidak hanya membantu mengurangi rasa sakit fisik, tetapi juga meningkatkan perasaan senang dan euforia, yang sering disebut “runner’s high” setelah aktivitas fisik intens.
Kadar endorfin yang rendah sering dikaitkan dengan peningkatan stres, depresi, dan kecemasan. Untuk meningkatkan endorfin secara alami, aktivitas seperti tertawa, berolahraga, atau bahkan makan cokelat dapat membantu.
4. Hormon Oksitosin
Oksitosin, sering disebut sebagai “hormon cinta“, memainkan peran penting dalam hubungan sosial dan ikatan emosional. Hormon ini dilepaskan ketika seseorang merasa dekat dengan orang lain, seperti saat berpelukan, menyusui, atau bahkan berbicara secara mendalam dengan teman. Oksitosin meningkatkan rasa kepercayaan dan keterikatan, yang berperan penting dalam menjaga hubungan yang sehat.
Penelitian juga menunjukkan bahwa oksitosin dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, serta meningkatkan perasaan tenang dan bahagia. Oleh karena itu, interaksi sosial yang positif sangat penting untuk kesehatan mental.
5. Hormon Kortisol
Kortisol dikenal sebagai “hormon stres” karena dilepaskan sebagai respons terhadap situasi stres. Dalam jangka pendek, kortisol membantu tubuh menangani stres, meningkatkan kewaspadaan, dan menyediakan energi. Namun, ketika kadar kortisol tetap tinggi dalam jangka panjang, seperti pada orang yang mengalami stres kronis, ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan mood seperti depresi dan kecemasan.
Mengelola stres dengan baik sangat penting untuk menjaga kadar kortisol tetap seimbang. Olahraga, meditasi, dan tidur yang cukup adalah cara-cara yang efektif untuk mengurangi kadar kortisol yang berlebihan.
Baca: Kortisol Si Hormon Stres
6. Hormon Estrogen dan Progesteron
Pada wanita, hormon estrogen dan progesteron berperan besar dalam mengatur suasana hati, terutama selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause. Perubahan kadar estrogen dapat memengaruhi produksi serotonin, yang menjelaskan mengapa banyak wanita mengalami perubahan mood selama siklus menstruasi atau setelah melahirkan.
Sementara itu, progesteron dikenal memiliki efek menenangkan pada otak, tetapi penurunan yang drastis dalam kadar hormon ini, seperti yang terjadi setelah melahirkan, dapat memicu depresi pascapersalinan.
Pemahaman tentang fluktuasi hormon ini dapat membantu wanita lebih menyadari dan mengelola perubahan mood yang terjadi dalam hidup mereka.
Hormon Mempengaruhi Mood
Hormon dapat mempengaruhi mood dan kesehatan mental. Mengelola faktor-faktor yang memengaruhi kadar hormon, seperti pola makan, aktivitas fisik, dan manajemen stres, sangat penting untuk menjaga keseimbangan emosional.
Jika seseorang mengalami perubahan mood yang signifikan atau berkepanjangan, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut.
4 Responses