Penyakit diabetes melitus sering disebut sebagai “penyakit kencing manis” di kalangan masyarakat, terutama di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya.

Kamu penasaran nggak sih, kenapa penyakit diabetes disebut “kencing manis”? Mau tahu nggak, apa sebenarnya yang terjadi di dalam tubuh penderita diabetes sehingga istilah tersebut muncul?

Artikel ini akan membahas asal-usul istilah “kencing manis” dan gejala umum diabetes.

Apa Itu Diabetes?

Diabetes, atau secara medis dikenal sebagai diabetes melitus, adalah penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat mengelola kadar gula (glukosa) dalam darah secara efektif.

Glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Untuk memanfaatkan glukosa, tubuh membutuhkan hormon yang disebut insulin. Insulin diproduksi oleh pankreas, organ yang berada di belakang lambung.

Pada penderita diabetes, ada gangguan dalam produksi atau penggunaan insulin, sehingga kadar gula darah menjadi terlalu tinggi.

Jika kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius. Komplikasi diabetes termasuk kerusakan pada jantung, pembuluh darah, ginjal, mata, dan saraf.

Asal Usul Istilah “Kencing Manis”

Istilah “kencing manis” berasal dari ciri khas utama yang ditemukan pada penderita diabetes melitus, yaitu adanya gula (glukosa) yang berlebih dalam urine.

Kata “diabetes” sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno “diabainein” artinya “mengalir melalui”. Istilah ini menggambarkan kondisi di mana seseorang sering buang air kecil dalam jumlah besar.

Sementara itu, kata “melitus” berasal dari bahasa Latin “mel”, yang berarti “madu” atau “manis”. Secara harfiah, diabetes melitus berarti “mengalir manis” atau “kencing manis”.

Pada zaman dahulu, sebelum adanya teknologi medis canggih seperti sekarang, diagnosis diabetes dilakukan dengan cara sederhana yaitu mencicipi urine pasien (bro, nggak kebayang jadi dokter zaman dulu🥲).

Jika rasanya manis, hal tersebut menunjukkan bahwa pasien memiliki kadar gula darah yang tinggi dan mengalami diabetes. Inilah asal mula istilah “kencing manis” yang masih digunakan hingga sekarang.

Gejala Umum Diabetes

Beberapa gejala utama diabetes yang sering muncul, baik pada diabetes tipe 1 maupun tipe 2, meliputi:

1. Sering buang air kecil (poliuria): Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan ginjal bekerja keras untuk membuang kelebihan glukosa melalui urine. Akibatnya, penderita diabetes sering merasa ingin buang air kecil.
2. Rasa haus yang berlebihan (polidipsia): Karena sering buang air kecil, tubuh kehilangan banyak cairan, yang memicu rasa haus yang terus-menerus.
3. Penurunan berat badan yang tidak disengaja: Pada diabetes tipe 1, tubuh tidak bisa menggunakan glukosa sebagai sumber energi karena kekurangan insulin, sehingga tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk energi, yang menyebabkan penurunan berat badan secara drastis.
4. Rasa lapar yang berlebihan (polifagia): Tubuh penderita diabetes tidak dapat memanfaatkan glukosa dalam darah secara efektif, sehingga meskipun sudah makan, mereka tetap merasa lapar.

Kencing Manis & Gejala Diabetes

Istilah “kencing manis” muncul dari gejala khas diabetes melitus, yaitu adanya gula yang berlebih dalam urine. Penyakit ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius.

Namun, dengan pengelolaan yang tepat, penderita diabetes dapat hidup sehat dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang. Pencegahan diabetes, terutama tipe 2, sangat terkait dengan perubahan gaya hidup, seperti menjaga berat badan, berolahraga, dan makan makanan yang sehat.

Pengen tahu diet untuk penderita diabetes? Baca: Menu Makan Sehat untuk Diabetes

Untuk edukasi kesehatan lainnya kamu bisa follow Instagram atau Tiktok @dokterfadhila.