Penyebab masyarakat modern saat ini mudah terkena obesitas ada banyak faktor. Adanya perbedaan gaya hidup, makanan, termasuk pekerjaan, perkembangan teknologi dan berbagai faktor lainnya dapat menyebabkan masyarakat kita saat ini cenderung lebih berisi daripada nenek moyang kita.
Obesitas telah menjadi epidemi global. Di Indonesia sendiri, menurut data Kemenkes, satu dari tiga orang dewasa di Indonesia mengalami obesitas, dan satu dari 5 anak berusia 5 hingga 12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Apa penyebab peningkatan berat badan manusia modern? Ada tiga masalah manusia modern yang ada pada saat ini.
1. Malas Bergerak
Penyebab masyarakat modern lebih mudah obesitas salah satunya adalah sedentary lifestyle. Di era digital sekarang, kita semua semakin mager atau malas bergerak. Kita lebih sering menghabiskan waktu di depan laptop, main ponsel, dan scrolling media sosial, pergi ke mana-mana juga naik kendaraan. Padahal, tubuh manusia memiliki lebih banyak sistem penambahan berat badan daripada penurunan berat badan. Karena dulu nenek moyang kita bertahan hidup dengan menimbun berat badan untuk melewati masa paceklik. Definisi mencari makanan di zaman batu adalah berjalan kaki, berburu, berlari, bukan membuka kulkas. Jadi, lemak tubuh terbakar natural saat mencari makanan.
Kenapa mager bikin gemuk?
Sedentary lifestyle bikin kita gampang gendut karena:
- Kurangnya Kalori Terbakar: Ketika aktivitas fisik rendah, tubuh membakar lebih sedikit kalori. Jika asupan kalori tetap tinggi atau meningkat, kalori berlebih ini disimpan sebagai lemak, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.
- Pengurangan Metabolisme: Aktivitas fisik yang rendah dapat memperlambat laju metabolisme tubuh. Dengan metabolisme yang lebih lambat, tubuh tidak membakar kalori dengan efisien, yang berkontribusi pada penimbunan lemak.
- Resistensi Insulin: Gaya hidup sedentari dapat menyebabkan resistensi insulin, yang meningkatkan risiko penumpukan lemak, terutama di area perut.
- Pengaruh pada Otot dan Jaringan Lemak: Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan massa otot dan peningkatan proporsi lemak tubuh. Otot membakar lebih banyak kalori dibandingkan lemak, jadi kehilangan otot dapat memperlambat pembakaran kalori.
- Perubahan Hormonal: Aktivitas fisik yang rendah dapat mempengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti leptin dan ghrelin, yang dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan konsumsi kalori berlebih.
2. Perkembangan agrikultur
Saat kita ke mal, banyak sekali pilihan makanan. Terlalu banyak makanan yang menggoda. Semakin mudah mencari makanan, semakin sering kita tergoda untuk membelinya. Perkembangan agrikultur membuat kita bisa memperoleh makanan yang kita inginkan, dengan banyak tambahan garam dan gula. Sedangkan di masa lalu, garam dan gula sulit didapatkan, sehingga nenek moyang kita lebih banyak makan biji-bijian, buah, sayuran dan daging. Daging hewan liar memiliki lemak sekitar 4%, daging sapi komersial 9 kali lipatnya. Hasil akhir, nenek moyang kita bisa makan apa pun tanpa kelebihan berat badan.
Baca juga dampak buruk makanan olahan di link ini.
3. Banyak informasi tentang diet yang menyesatkan
Saat ini, informasi tentang diet yang beredar di masyarakat banyak sekali sumbernya, baik dari internet, media sosial, atau ‘kata orang’. Seringkali saran diet tersebut tidak akurat dan tidak dapat dipercaya. Akibatnya kita banyak membuang waktu dan uang, diet pun cuma berhasil dalam waktu pendek, kemudian tubuh kembali lagi ke bentuk semula. Diet dan olahraga yang terlalu sulit dilakukan hanya akan menyengsarakan, tidak akan bertahan lama, dan tidak bisa dijadikan gaya hidup. Jika ingin diet yang berhasil dan dapat dipakai seumur hidup, pola makan yang benar harus dilakukan secara otomatis, tanpa berpikir, seperti nenek moyang kita.
Kamu ingin tahu apa saja penyebab gagal diet? Baca juga 4 Penyebab Gagal Diet dan Cara Mengatasinya
19 Responses
Bagi yg hobi “MAGER” cepat2 dihilangkang
👍👍
Materinya bagus dokter. Mungkin lain waktu dengan materi bahaya makanan cepat saji dokter
Oiya, ini penting juga, terimakasih atas sarannya 🙏🏻😊 sudah saya jawab di link ini ya kak, https://dokterdila.com/makanan-olahan-tidak-baik-karena/
Dok, ada tips untuk “lebih banyak bergerak” untuk orang2 yg kerja kantoran?
Jalan kaki pagi sebelum berangkat kerja, parkir jauh dari tempat kerja jadi harus jalan dulu sebelum sampai kantor, sama banyakin naik tangga gak usah naik lift, misal kerja di lantai 10 kan lumayan tuh 😁
Mohon saran agar bisa konsisten dalam menjalankan diit sehat dan menyenangkan dokter
Okay, siap mbak Rika, sepertinya banyak yang request materi tentang diet ya 😁
100% bener Dokter Fadhila….antara niatan dan usaha kita nggak berjalan lurus…akhirnya hanya sekedar Cita2 dan Rincian harapan😄😄😄😇😇😇😊
Ahaha…iya Bu, InsyaAllah lain kali saya post tips diet tipis2 ya…😁
dokter panutaan memang, top markotopp. Di sela-sela kesibukan praktik, masih sempat memberi edukasi . Terima kasih dok edukasinyaa.. makin semangatt untuk hidup sehatttt
Aamiin… Alhamdulillah barokallah selamat dr. Della sudah keterima PPDS, semoga lancar sekolahnya… 🙂
Mantab mbak dr. Fadila,..
Semangat terus untuk berkarya👍😊
Aamiin… Terima kasih mas Arfi 😁
Materinya menarik Dok…. bermanfaat dan aplikatif
Terima kasih dok 😊🙏🏻
Dok saran materi tentang lifestyle yang menjurus ke hipertensi dok
Okay, siapp, terima kasih atas sarannya