Gejala, penularan dan pencegahan cacar monyet sangat penting kita ketahui, karena penyakit ini sangat menular. Kasusnya sudah ditemukan menyebar ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Apakah Cacar Monyet Itu?
Cacar monyet, atau monkeypox, adalah infeksi virus langka yang disebabkan oleh virus monkeypox. Pasien yang terinfeksi akan muncul bintil bernanah di kulit. Meskipun umumnya ditemukan di Afrika Tengah dan Barat, kasus cacar monyet telah dilaporkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Artikel ini membahas gejala, cara penularan dan langkah pencegahan untuk melindungi diri dari cacar monyet.
Gejala Cacar Monyet
Cacar monyet memiliki gejala yang mirip dengan cacar tetapi umumnya lebih ringan. Gejala infeksi dapat muncul dalam waktu 5 hingga 21 hari setelah terpapar virus.
Berikut adalah gejala utama cacar monyet:
1. Gejala Awal (Prodromal):
– Demam: Suhu tubuh meningkat, sering kali disertai dengan menggigil.
– Sakit Kepala: Nyeri kepala yang bisa cukup parah.
– Nyeri Otot: Sakit di otot dan sendi.
– Kelelahan: Rasa lelah dan malaise umum.
– Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Kelenjar getah bening di area leher, ketiak, atau panggul bisa membengkak dan terasa nyeri.
– Sakit Tenggorokan: Kadang disertai dengan batuk ringan.
2. Gejala Utama (Rash):
– Ruam Kulit: Biasanya dimulai sebagai bintil merah kecil yang berkembang menjadi lesi yang lebih besar dan berisi nanah. Lesi ini sering kali muncul di wajah, tangan, kaki, dan kadang-kadang di area genital atau mukosa.
– Perkembangan Lesi: Lesi melalui beberapa tahap, dari bintil merah, menjadi vesikel (berisi cairan), pustula (berisi nanah), hingga mengerak dan akhirnya mengelupas.
Fase Infeksi Cacar Monyet
1. Fase Inkubasi:
– Durasi: 5 hingga 21 hari setelah paparan virus.
– Karakteristik: Tidak ada gejala yang tampak, tetapi virus berkembang biak di dalam tubuh.
2. Fase Prodromal:
– Durasi: 1 hingga 4 hari.
– Gejala: Muncul gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
3. Fase Rash:
– Durasi: 2 hingga 4 minggu.
– Gejala: Munculnya ruam kulit yang berkembang melalui berbagai tahap, dari bintil kecil hingga pustula, sebelum akhirnya mengering dan mengelupas.
4. Fase Penyembuhan:
– Durasi: Lesi kulit biasanya mulai mengering dan mengelupas setelah 2 hingga 4 minggu dari awal kemunculan ruam.
– Gejala: Gejala umum seperti demam dan nyeri tubuh biasanya mereda, namun bekas lesi mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh sepenuhnya.
Cara Penularan Cacar Monyet
1. Kontak Langsung dengan Penderita: Penularan utama terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka kulit dari seseorang yang terinfeksi. Ini termasuk bersentuhan dengan lesi atau eksudat dari cacar monyet.
2. Kontak dengan Hewan Terinfeksi: Virus ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Hewan yang dapat menularkan cacar monyet termasuk primata dan hewan pengerat seperti tikus. Kontak dengan hewan yang terinfeksi atau konsumsi daging hewan yang tidak dimasak dengan baik bisa menjadi sumber penularan.
3. Kontaminasi Lingkungan: Virus dapat bertahan di lingkungan untuk waktu tertentu. Kontaminasi dengan benda yang terpapar cairan tubuh atau luka dari penderita cacar monyet, seperti linen, pakaian, atau peralatan medis, juga bisa menyebabkan penularan.
4. Penularan Antar-Manusia: Penularan antar-manusia juga mungkin terjadi melalui droplet pernapasan ketika berbicara, bersin, atau batuk. Ini terutama terjadi dalam jarak dekat dan dalam lingkungan yang padat.
Cara Pencegahan Cacar Monyet
1. Kebersihan Pribadi: Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air. Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol jika sabun dan air tidak tersedia.
2. Hindari Kontak Langsung: Hindari kontak langsung dengan individu yang menunjukkan gejala cacar monyet atau yang telah didiagnosis dengan infeksi ini. Juga, hindari kontak dengan hewan yang mungkin terinfeksi.
3. Pelindung Diri: Gunakan perlindungan seperti masker dan sarung tangan saat merawat seseorang yang terinfeksi atau saat melakukan kontak dengan hewan yang terpapar.
4. Pengelolaan Lingkungan: Sterilkan dan bersihkan area yang mungkin terkontaminasi dengan cairan tubuh atau lesi dari penderita cacar monyet. Gunakan disinfektan yang sesuai untuk membunuh virus.
5. Kewaspadaan terhadap Hewan: Hindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang sakit, dan pastikan daging yang dikonsumsi dimasak dengan matang.
6. Vaksinasi: Vaksinasi terhadap cacar dapat memberikan perlindungan sebagian terhadap cacar monyet. Jika Anda berada di area dengan risiko tinggi atau berisiko tinggi terpapar, konsultasikan dengan profesional kesehatan mengenai vaksinasi.
Penutup
Penting untuk mengamati gejala cacar monyet dengan cermat dan segera mencari perawatan medis jika gejala mirip cacar muncul, terutama jika Anda telah terpapar atau berada di area risiko tinggi.
Dengan memahami cara penularan dan langkah-langkah pencegahan cacar monyet, Anda dapat mengurangi risiko infeksi dan melindungi diri serta orang lain. Tetap waspada dan ikuti panduan kesehatan yang berlaku untuk melindungi diri Anda dari cacar monyet.